Prinsip Antar Muka menurut Deborah
Deborah J mahyew memiliki 17 prinsip dalam perancangan sistem agar sistem yang dibuat menghasilkan hasil yang maksimal dan mudah digunakan oleh pengguna. Adapun 17 prinsip tersebut sebagai berikut :
- User Compatibility,
Tampilan sistem harus menyesuaikan dengan tipe pengguna yang akan menggunakan sistem. Setiap pengguna akan memilik tipe yang berbeda-beda dalam penggunaan sistem. Sebagai contoh, pengguna anak-anak harus mendapatkan sistem dengan tampilan yang tidak dewasa;
- Product Compatibility,
Produk sistem harus dapat menyesuaikan fungsinya untuk berbagai macam user baik itu orang awam ataupun orang yang sudah mengenal komputer/teknologi
- Task Compatibility,
berarti fungsional dari task/tugas yang ada harus sesuai dengan tampilannya. misal untuk pilihan report, orang akan langsung mengartikan akan ditampilkan laporan. sehingga tampilan yang ada bukanlah tipe data (dari sisi pemrogram).
- Work Flow Compatibility,
aplikasi bisa dalam satu tampilan untuk berbagai pekerjaan. Jika tampilan yang ada hanya untuk satu pekerjaan saja. Misal untuk kirim mail, maka kita harus membuka tampilan tersendiri untuk daftar alamat.
- Consistency.
Konsisten dalam penggunaan bahasa dan model bentuk agar tidak membingungkan konsumen seperti bahasa,jika kita menggunakan istilah “simpan” maka jangan menggunakan “save” pada form lain.
- Familiarity,
Berusaha menggunakan icon-icon atau istilah-istilah yang banyak dikenal masyarakat umum akan lebih memudahkan dalam penggunaan
- Simplicity,
Aplikasi/sistem harus bersifat sederhana dan mudah digunakan. aplikasi harus menyediakan pilihan default untuk suatu pekerjaan.
- Direct Manipulation,
manipulasi secara langsung. misalnya untuk mempertebal huruf, cukup dengan ctrl+B.
- Control,
berikan kontrol penuh pada user, tipikal user biasanya tidak mau terlalu banyak aturan.
- WYSIWYG,
Membuat sistem yang sesuai dengan alur proses bisnis sebenarnya/yang lama akan memastikan fungsi sistem sesuai tujuan. What You See Is What You Get, buatlah tampilan mirip seperti kehidupan nyata user.
- Flexibility,
Tool/alat yang bisa digunakan user. jangan hanya terpaku pada keyboard atau mouse saja.
- Responsiveness
- Tampilah harus dapat merespon segala bentuk kemungkinan yang mungkin terjadi pada sistem saat digunakan mulai seperti waktu tunggu dan kegagalan sistem harus menampilkan apa agar tidak membosankan.
- Invisible Technology.
user tidak penting mengetahui algoritma apa yang digunakan. Contohnya untuk mengurutkan pengguna tidak perlu mengetahui algoritma yang digunakan programmer (max sort, bubble sort, quick sort, dst)
- Robustness,
handal. Dapat mengakomodir kesalahan user. jangan malah error, apalagi sampai crash.
- Protection,
melindungi user dari kesalahan yang umum dilakukan. Misalnya dengan memberikan fitur back atau undo.
- Ease of Learning aplikasi
mudah dipelajari dan sederhana namun aplikatif dalam fungsi dan penggunaan
- Ease of use,
aplikasi harus mudah digunakan sehingga tidak membingungkan konsumen dalam membantu proses bisnis yang berjalan.
Tampilan sistem harus menyesuaikan dengan tipe pengguna yang akan menggunakan sistem. Setiap pengguna akan memilik tipe yang berbeda-beda dalam penggunaan sistem. Sebagai contoh, pengguna anak-anak harus mendapatkan sistem dengan tampilan yang tidak dewasa;
Produk sistem harus dapat menyesuaikan fungsinya untuk berbagai macam user baik itu orang awam ataupun orang yang sudah mengenal komputer/teknologi
berarti fungsional dari task/tugas yang ada harus sesuai dengan tampilannya. misal untuk pilihan report, orang akan langsung mengartikan akan ditampilkan laporan. sehingga tampilan yang ada bukanlah tipe data (dari sisi pemrogram).
aplikasi bisa dalam satu tampilan untuk berbagai pekerjaan. Jika tampilan yang ada hanya untuk satu pekerjaan saja. Misal untuk kirim mail, maka kita harus membuka tampilan tersendiri untuk daftar alamat.
Konsisten dalam penggunaan bahasa dan model bentuk agar tidak membingungkan konsumen seperti bahasa,jika kita menggunakan istilah “simpan” maka jangan menggunakan “save” pada form lain.
Berusaha menggunakan icon-icon atau istilah-istilah yang banyak dikenal masyarakat umum akan lebih memudahkan dalam penggunaan
Aplikasi/sistem harus bersifat sederhana dan mudah digunakan. aplikasi harus menyediakan pilihan default untuk suatu pekerjaan.
manipulasi secara langsung. misalnya untuk mempertebal huruf, cukup dengan ctrl+B.
berikan kontrol penuh pada user, tipikal user biasanya tidak mau terlalu banyak aturan.
Membuat sistem yang sesuai dengan alur proses bisnis sebenarnya/yang lama akan memastikan fungsi sistem sesuai tujuan. What You See Is What You Get, buatlah tampilan mirip seperti kehidupan nyata user.
Tool/alat yang bisa digunakan user. jangan hanya terpaku pada keyboard atau mouse saja.
user tidak penting mengetahui algoritma apa yang digunakan. Contohnya untuk mengurutkan pengguna tidak perlu mengetahui algoritma yang digunakan programmer (max sort, bubble sort, quick sort, dst)
handal. Dapat mengakomodir kesalahan user. jangan malah error, apalagi sampai crash.
melindungi user dari kesalahan yang umum dilakukan. Misalnya dengan memberikan fitur back atau undo.
mudah dipelajari dan sederhana namun aplikatif dalam fungsi dan penggunaan
aplikasi harus mudah digunakan sehingga tidak membingungkan konsumen dalam membantu proses bisnis yang berjalan.
Komentar
Posting Komentar